Senin, 24 Agustus 2009

APEL AKBAR DALAM MEMPERINGATI HUT PRAMUKA KE-48 SE WILAYAH KWARTIR CABANG BANYUWANGI

Hari Rabu, tanggal 19 Agustus 2009 telah dilaksanakan kegiatan Apel Akbar dalam memperingati HUT Pramuka ke-48 se wilayah Kwartir Cabang Banyuwangi. Untuk pelaksanaan tahun ini Kwartir Ranting Kalipuro ditunjuk sebagai tuan rumah dan diputuskan tempat kegiatan apel di lapangan Rowo Ketapang Banyuwangi.

Apel akbar ini dilaksanakan sebagai bentuk show force Gerakan Pramuka di Kabupaten Banyuwangi. Selama ini kegiatan kepramukaan di kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa tersebut mengalami mati suri. Ini tidak lepas dari minimnya perhatian dari Pemerintah Kabupaten terhadap gerakan Pramuka, sehingga banyak kegiatan-kegiatan yang diusulkan oleh Kwarcab Banyuwangi kepada pemkab ditolak dan akhirnya tidak dapat dilaksanakan karena terbentur pembiayaan. Nah dalam apel akbar ini memiliki misi untuk menunjukkan bahwa Gerakan Pramuka itu masih tetap eksis di Bumi Blambangan ini. Dengan harapan agar Pemerintah Kabupaten dapat memperhatikan lebih serius gerakan yang telah mewarnai negeri ini selama 48 tahun.

Hari jadi Pramuka sendiri sebenarnya jatuh pada Hari Jumat tanggal 14 Agustus 2009, namun apel diundur sampai tanggal 19 Agustus 2009 karena pertimbangan teknis. Karena Agustus tahun ini setengahnya adalah bertepatan dengan Puasa Ramadhan maka kegiatan-kegiatan peringatan HUT RI ke-64 dimampatkan. Tanggal-tanggal awal Agustus secara marathon diisi penuh dengan berbagai kegiatan, mulai kegiatan perlombaan sampai dengan puncak peringatan HUT RI dengan upacara. Oleh karena itu pelaksanaan Apel Akbar tidak dapat dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus karena berbenturan dengan kegiatan lain. Upacara peringatan Hari Pramuka pada tanggal 14 Agustus 2009 dilaksanakan di masing-masing Gugus Depan.

Kegiatan Apel Akbar kali ini dihadiri oleh lebih dari 2000 anggota Pramuka dari gudep-gudep se wilayah Kwarran Kalipuro dan perwakilan dari Kwarran-kwarran lain. Anggota Pramuka terdiri dari pasukan penggalang dari gudep SD/MI dan gudep SMP/MTs se kwarran Kalipuro, ambalan penegak dari gudep SMA/MA se Kwarcab Banyuwangi, satuan karya penegak (Wira Kartika, Bhakti Husada, Wana Bhakti, Bahari, dan Bhayangkara), para pembina pramuka, para pelatih, para mabi, dan andalan baik andalan ranting Kalipuro maupun andalan cabang Banyuwangi. Acara yang sedianya akan dihadiri oleh Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari selaku Kamabicab dan Pembina Upacara akhirnya hanya dihadiri oleh Wakamabicab Wabub Yusuf Nuris, karena Bupati berhalangan hadir. Semoga ini bukan karena Bupati benar-benar hanya memandang sebelah mata Gerakan Pramuka di Bumi Blambangan tercinta ini.

Apel Akbar dimulai pukul 08.00 WIB dengan pembacaan prolog oleh dua anggota Pramuka Pandega dari AKABA. Prolog singkat ini menceritakan sedikit sejarah dan cita-cita dari gerakan Pramuka. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan kegiatan inti yang dipimpin oleh pemimpin upacara Purwanto dari DKR Kalipuro. Pengucapan Pembukaan UUD 1945, Pancasila, dan Dasa Dharma dilaksanakan oleh tiga anggota Pramuka yang telah dikirim dalam kegiatan Giat Prestasi Penggalang 2009 di Blitar. Yusuf Nuris sebagai pembina upacara dalam kesempatan ini membacakan sambutan dari Kamabinas Gerakan Pramuka dalam Peringatan Hari Ulang Tahun Pramuka ke-48. Dalam sambutan tersebut disinggung masalah rencana strategis gerakan Pramuka ke depan, termasuk RUU gerakan Pramuka yang saat ini sedang di godog oleh DPR. Selesai sambutan diteruskan dengan menyanyikan lagu Himne Satya Dharma Pramuka yang dibawakan oleh kelompok paduan suara gabungan dari siswi SMPN 1 Kalipuro, SMPN 2 Kalipuro, dan SDN 1 Ketapang.

Dalam kegiatan Apel Akbar gerakan Pramuka tahun ini, juga dilaksanakan penganugerahan lencana Dharma Bhakti dan Lencana Panca Warsa untuk delapan Anggota Pramuka Dewasa atas jasa-jasanya terhadap Gerakan Pramuka. Untuk tahun ini tidak ada satupun Anggota Muda dari Kwarcab Banyuwangi yang memperoleh penghargaan Lencana Tahunan. Mungkin lain waktu ada pemerataan oleh Kwarda Jatim dalam penganugerahan Lencana Tahunan bagi anggota muda di wilayah Kwarcab Banyuwangi, sehingga menjadi motivasi bagi peserta didik untuk berkarya dan berprestasi dalam kepramukaan.

Apel Akbar ditutup dengan penampilan dari adik-adik dari gudep SD/MI dan SMP/MTs se-Kecamatan Kalipuro dalam senam semaphore secara massal. Kurang lebih ada 400 peserta didik yang berpartisipasi dalam atraksi ini. Mereka memainkan bendera semaphore dan menyusun kata-kata “SELAMAT DATANG DI KALIPURO” dengan membentuk formasi berbentuk tulisan “HUT KE 48″ di akhir atraksi. Adik-adik ini sebelumnya telah dilatih secara khusus oleh Kak Yus dari Gudep SDN 4 Ketapang didampingi oleh kakak-kakak pembina dari gudep-gudep peserta senam semaphore lainnya. Walau mereka hanya dilatih selama 3 hari saja ternyata adik-adik ini mampu menunjukkan kemampuan mereka dengan sangat cantik.

Secara umum kegiatan Apel Akbar berlangsung dengan sukses dan lancar, walau masih ada kekurangan kecil di sana-sini. Kak Hindi Istiyaningsih selaku ketua panitia kegiatan ini menyampaikan terimakasih kepada semua panitia yang telah bekerja keras demi suksesnya kegiatan ini meskipun dengan dana terbatas. Semoga kegiatan ini bisa membuka mata para pejabat di Pemkab Banyuwangi akan pentingnya kegiatan kepramukaan di Bumi Blambangan tercinta ini.

Selasa, 16 Juni 2009

Perkemahan Pramuka Santri Nusantara II


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuka acara Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (Perkasa) II Tahun 2009 di Bumi Perkemahan Letjen (Purn) Mashudi, Sumedang, Jawa Barat, Rabu 17 Juni 2009. Jambore yang berlangsung mulai 15-20 Juni ini diikuti oleh 6.000 santri dari 800 pesantren se-Indonesia.

Acara Jambore Santri Nusantara berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB di Bumi Perkemahan Jatinangor, Jawa Barat. Acara yang berlangsung meriah ini juga dimaksudkan untuk menjalin tali silaturrahmi para santri.. Guna semakin meningkatkan peranannya, SBY mengintruksikan para pembantunya di Kabinet Indonesia Bersatu ikut mendorong keberadaan Gerakan Pramuka agar semakin berkembang.
"Kepada Menko Kesra, Mendiknas, Menag, Gubernur dan Bupati serta dan Walikota agar terus memberikan dukungan optimal kepada Gerakan Pramuka termasuk di lingkungan pesantren. Terus mantapkan Gerakan Pramuka di lingkungan pesantren dalam pembangunan karakter bangsa," katanya. .

Lanjutkan
Suasana upacara pembukaan yang diikuti 5.937 peserta dari pesantren 33 provinsi dan ratusan tamu undangan yang seharusnya berlangsung khidmat juga sempat gaduh. Pangkalnya, kata-kata "lanjutkan" tiba-tiba saja memecah perhatian peserta. Itu terjadi saat pemimpin upacara memberikan laporan singkat tentang kesiapan seluruh peserta mengikuti acara pembukaan perkemahan. Tak lama kemudian, SBY sebagai pembina upacara menjawab mantap, "Lanjutkan". Kata serupa itu kemudian diikuti sang pemimpin upacara sebelum kembali ke tempatnya.
Berbarengan dengan adegan tersebut, dari barisan undangan terdengar suara riuh. Sebagian memilih tersenyum tapi sejurus kemudian applaus berupa tepuk tangan terdengar menggema. Bisa jadi, mereka mengerti benar dengan makna kata itu. "Lanjutkan" sendiri tak lain merupakan "kata sakti" kubu SBY yang kembali mencalonkan diri kembali sebagai presiden agar dapat meraih simpati masyarakat.
Selebihnya, adegan itu diisi oleh kata-kata yang lumrah dalam upacara. SBY hanya mengucapkan kata "laksanakan" untuk mempersilahkan tiga santri pramuka wanita sebelum membacakan "Pancasila", "UUD 1945", dan "Dasa Dharma". Begitu pun saat pemimpin upacara kembali melaporkan bahwa kegiatan sudah dilaksanakan, cukup dengan kata "Kembali di tempat."
Saat meninggalkan tempat upacara, kepergian SBY juga diiringi lagu bernada campursari warna musik setempat yang syairnya memuja-muji sosok SBY sebagai seorang pemimpin. Bunyi syairnya yang berupa reffrain yakni "Bersama Bapak SBY/Pemimpin yang jujur berwibawa/Kami bangga jadi rakyatnya/SBY berhati mulia//Bersama Bapak SBY/Pemimpin yang arif bijaksana/Bersama Bapak SBY/Insya Allah Indonesia Jaya."
Dalam acara tersebut, SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono yang tampil berkerudung. Sejumlah menteri turut mendampinginya yakni Menag Maftuh Basyuni, Mendiknas Bambang Sudibyo, Menkominfo M Nuh, Menseskab Sudi Silalahi, dan Jubir Kepresidenan Andi Mallarangeng.

Atribut SBY-Boedi bertebaran
Selain membuka kemah santri, SBY juga direncanakan bersilaturahmi dengan tokoh agama dan alim setempat di Hotel Bumi Puri Katulistiwa. Sebelumnya, kedatangan SBY juga disambut atribut kampanye pasangan capres-cawapres nomor urut 2 itu oleh pendukungnya di kawasan tersebut.

Atribut tersebut yang berupa gambar, spanduk dan bendera pasangan SBY-Boediono banyak terpasang selepas pintu keluar Gerbang Tol Cileunyi. Bendera berisi tulisan "SBY-Boediono" terasa rapat di jalan baru semenjak pertigaan Jalan Raya Jatinangor-akses tol dan ke Tasikmalaya hingga jalan baru di kawasan Unpad, pintu masuk utama ke bumi perkemahan.

Sumber : CyberNews.